Tim kami mendapat pinjaman 2 motherboard dari Astrindo Jogja, Asus M4A89TD Pro dan Asrock 890FX Deluxe4, dan tanpa basa basi berikut share hasil pengujiannya.
__________________________________________
ASUS M4A89TD PRO
INTRO
Chipset AMD 890 FX serta SB 850 dibuat kompatibel dengan processor AMD
seri Phenom II/Athlon II/Sempron 100 serta memiliki fitur generasi baru SATA 6
Gb/s di SB 850.
Gambar di atas adalah blok diagram dari chipset AMD
890FX/SB850. Chipset ini mendukung prosesor AMD socket AM3, termasuk prosesor
6-core Phenom II X6. Fitur lain dari chipset 890FX termasuk 22 jalur PCI
Express Gen 2 di Northbridge, dan HT 3.0, 5.2GT/s link antara CPU dan NB. Mirip
dengan pendahulunya, chipset andalan ini menawarkan kemampuan ATI CrossFireX
multi GPU dengan kecepatan jalur ganda 16x/16x. Dengan melakukan sedikit
perubahan kecil, dengan pengenalan dukungan SATA3 6.0Gbps dan penghapusan
Advanced Clock Calibration. Untungnya penghapusan fitur yang terakhir ini tidak
menjadi perhatian seperti pada penerapan fungsi Asus Core Unlocking.
ASUS sebagai salah
satu produsen mainboard besar pun meluncurkan mainboard dengan chipset baru
ini. Kali ini yang datang ke Lab Cygnus Team adalah ASUS M4A89TD Pro yang
merupakan seri mainstream dengan chipset 890FX dari ASUS.
SPESIFIKASI
FITUR
• Support for Socket AM3 CPUs including Phenom II, and
Athlon II series.
• AMD 890FX chipset
• AMD SB850 Southbridge
• Four 240-pin DDR3 memory slots supporting 1,066 and
1,333MHz DIMMs, with 1,600-2,133MHz overclocking support for up to 16GB in
total
• Two 16x PCI-Express 2.0 slots (x16/x16) with ATI
CrossFire-X technology support
• One 4x PCI-Express 2.0 slot
• One 1x PCI-Express 2.0 slot
• Two PCI slots
• Realtek ALC892 7.1 channel high-definition audio
codec, as well as coaxial and optical S/PDIF outputs
• Two Realtek RTL8111E PCI-Express Gigabit LAN
• Six SATA 6Gbps ports from SB850 supporting RAID 0, 1,
0+1, 5 and JBOD
• One SATA 3Gbps ports and one IDE port from JMicron
JMB361
• VIA VT6315N chipset supporting two IEEE1394a Firewire
ports (one rear I/O, one via pin-out)
• 14 USB 2 ports
(eight rear I/O, six pin-outs)
__________________________________________
TEST BED
AMD Phenom II X2 555BE (unlocking to Phenom II X4 B55)
ASUS M4A89TD Pro with BIOS version 1006 (special thanx
to Astrindo Jogja)
ASROCK 890FX Deluxe4 (special thanx to Astrindo Jogja)
MSI 785GM-E51 (thanx to putz huh)
Patriot PC3-10666 1333MHz 2GB
MSI N460GTX Hawk
Seagate 160GB
Thermalright Ultra 120 + 2 x Vantec UV Led Fan
Corsair VX550
__________________________________________
RESULT
Motherboard ini memiliki potensi overclock yang sangat baik, sesuai
dengan slogannya yaitu “Xtreme Design Motherboard”, ketika melakukan pengujian
tim menggunakan processor Phenom II X2 555BE (unlocking to Phenom II X4 B55
dengan mengaktifkan fitur core unclocker) dan mendapat maksimal FSB dan
maksimal clock yang cukup memuaskan serta stable daily overclock di 3,8GHz :
Maksimal FSB
Stable Daily Overclock
Dikarenakan keterbatasan hardware (tidak adanya storage dengan interface
USB 3 dan SATA 3), maka tim belum bisa melakukan pengujian terhadap fitur SATA
6 Gb/s yang dimiliki oleh motherboard ini, maybe next time we will do it.
__________________________________________
KESIMPULAN
Tidak salah ketika membaca slogan pada box motherboard
ini “Xtreme Design Motherboard”, dan terbukti dengan hasil overclock yang cukup
memuaskan didapatkan oleh tim, dengan extreme design heatsink sangat membantu
mendinginkan chipset northbridge sehingga kestabilan sistem pada saat overclock
terjaga. Bagi pengguna yang terganggu dengan desain lama clear CMOS jumper,
maka ASUS memberikan solusi dengan menempatkan clear CMOS button pada backpanel
motherboard. Fitur Instant Flash bekerja sangat baik, selain mendukung berbagai
media, fitur ini juga akan langsung mencari file BIOS yang dibutuhkan di media
tersebut. Awesome!
Tim menemukan bug
pada BIOS yaitu :
- Fluktuasi FSB under Windows
- Masalah
kompatibilitas memory, dalam kasus ini salah satu memory yang akan dipergunakan
tim dalam pengujian (G Skill Trident PC3-12800CL8D-4GBTD) tidak terbaca, untuk
poin ini masih dalam tahap analisa tim, jadi tidak bisa dijadikan patokan yang valid.
Sebagai salah satu motherboard kelas mainstream alangkah lebih baik jika
motherboard ini memiliki :
- Tombol on/off dan tombol reset pada motherboard
- Debug Led
- Desain Heatsink
Southbridge yang lebih optimal lagi dalam mengelola panasnya chipset.
- Posted by Eko Praja HW on Forum CHIP Indonesia -
0 komentar:
Posting Komentar